cover
Contact Name
Zahratul Aini
Contact Email
dr.zahratulaini@unsyiah.ac.id
Phone
+62812388847262018
Journal Mail Official
m.zainudin@uii.ac.id
Editorial Address
Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
ISSN : 20854145     EISSN : 25272950     DOI : 10.208885/JKKI.Vol10.Iss3.art5
Core Subject : Health,
JKKI: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia is a peer-reviewed journal in the field of medical and health sciences. This journal is designed as a place of dissemination of information and scientific knowledge, which publishes three times a year. It publishes original article, article review, and case report. These comprise of biomedical sciences, clinical medicine, public health sciences, and medical science education.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "JKKI, Vol 6, No 3, (2014)" : 7 Documents clear
Wolbachia Sebagai Alternatif Pengendalian Vektor Nyamuk Aedes SP. Novyan Lusiyana
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

No Abstract
HUBUNGAN PERSALINAN PRETERM PADA PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN FETAL OUTCOME DI RSU ISLAM HARAPAN ANDA TEGAL Arliestianto Noor Eka Putra; Saribin Hasibuan; Yasmini Fitriyati
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang  Persalinan  preterm masih merupakan masalah  baik di negara berkembang maupun di negara maju oleh karena dapat  menyebabkan banyak risiko  antara lain kematian bayi. Preeklampsia  menjadi salah satu penyebab tersering persalinan preterm dan kematian perinatal yang diketahui selama ini.    Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  fetal outcome (kematian perinatal, asfiksia dan berat badan bayi) pada persalinan preterm  yang disertai preeklampsia berat.   Metode penelitian  Penelitian  ini merupakan  studi non eksperimental dengan desain  cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang melahirkan secara preterm yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 75 orang. Subjek  terbagi dalam kelompok terpapar  yaitu  ibu yang preeklampsia berat dan kelompok kontrol yaitu ibu yang  tidak dengan preeklampsia berat. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rekam medis. Pengelolaan data menggunakan SPSS dengan  uji  Chi-Square.  Sampel penelitian didapatkan 40 orang sebagai kelompok terpapar dan 35 orang sebagai kelompok kontrol.   Hasil Analisis  bivariat menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok terpapar dan kelompok kontrol pada kejadian kematian perinatal  (p  = 0,013)  dan pada kejadian asfiksia (p= 0,00). Sedangkan pada kejadian BBLR tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok terpapar dan kelompok kontrol (p=0,745).   Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara persalinan preterm disertai preeklampsia berat dengan  fetal outcome,  yaitu kematian perinatal dan asfiksia, serta tidak  ditemukan perbedaan BBLR antara kelompok terpapar dan kelompok kontrol.  Kata Kunci : preterm, preeklampsia berat, fetal outcome.
KOLONISASI NYAMUK Aedes aegypti MENGGUNAKAN TEHNIK MEMBRAN ARTIFISIAL DI LABORATORIUM Novyan Lusiyana; Mira Sagita Tri Cahyani
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang  Kolonisasi nyamuk  Aedes aegypti  di laboratorium  dapat menggunakan AMF (Artificial Membrane Feeding). Membran artifisial yang sering digunakan seperti parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit.  Penggunaan membran artifisial  mempengaruhi  kemampuan reproduksi nyamuk  Ae. aegypti.    Tujuan  Mengetahui pengaruh penggunaan membran artifisial parafilm M, latek kondom, dan kulit mencit  terhadap persentase nyamuk dewasa yang mampu menghisap darah, rerata jumlah telur dan persentase daya tetas telur nyamuk  Ae. aegypti di laboratorium.   Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Nyamuk  Ae. aegypti  sebanyak 30 ekor (8 replikasi) dimasukkan ke dalam gelas  rearing  yang telah diberi AMF berisi darah dengan membran yang berbeda  jenisnya yaitu, parafilm M, latek kondom dan kulit mencit. Blood feeding dilaksanakan selama 60 menit, setelah 60 menit kemudian dihitung jumlah nyamuk yang mampu menghisap darah. Nyamuk yang telah menghisap darah kemudian dimasukkan ke dalam gelas rearing secara individu untuk bertelur. Jumlah telur yang diproduksi dihitung setelah 7 hari paska pemberian umpan darah. Telur kemudian direndam dengan air selama 7 hari untuk pengamatan daya tetas. Hasil dianalisis dengan Uji One way ANNOVA.     Hasil Persentase  nyamuk  Ae. aegypti  yang mampu menghisap darah menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,000) antara membran parafilm M (88,33%), latek kondom (45,42%), dan kulit mencit (86,66%).  Jumlah telur  per ekor nyamuk betina  juga menunjukkan beda signifikan (p=0,002) antara membran parafilm M (51,63), latek kondom (50,53), dan kulit mencit (53,65),  sedangkan persentase daya  tetas  telur  juga menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,02) antara membran parafilm M (99,94%), latek kondom (99,91%), dan kulit mencit (99,96%).   Kesimpulan Membran  artifisial  kulit mencit  menunjukkan hasil yang lebih baik sehingga lebih direkomendasikan sebagai metode rearing nyamuk Ae. aegypti di laboratorium.   Kata kunci: Artificial Membrane Feeding (AMF), blood feeding, membran parafilm M,  latek kondom dan kulit mencit
HUBUNGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DENGAN JUMLAH PARITAS DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2013 Eriet Hidayat; Diah Hydrawati Sari; Yasmini Fitriyati
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang  Kanker serviks merupakan merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Berdasarkan data World Health Organization  (WHO), lebih dari 250.000 wanita meninggal akibat kanker serviks pada tahun 2005, dan yang terbanyak terjadi di negara berkembang. Di Indonesia terdapat 100-900 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Salah satu faktor risiko yang memiliki hubungan dengan kanker serviks adalah jumlah paritas  Tujuan  Untuk mengetahui hubungan antara kejadian kanker serviks dengan jumlah paritas di RSUD Dr. Moewardi periode Januari 2013 – Desember 2013.  Metode  Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif kategorik dengan metode pendekatan  case control.  Data diambil dari rekam  medis pasien dengan menggunakan tehnik  consecutive sampling.  Kelompok kasus yaitu pasien yang terdiagnosis kanker serviks dan kelompok kontrol adalah pasien yang datang ke RSUD DR. Moewardi untuk antenatal care (ANC).   Hasil Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak  41  pasien kanker serviks dan 41  pasien tidak dengan kanker serviks. Uji hipotesis dengan Chi-square  didapatkan hasil bahwa jumlah paritas (OR = 16,033; 95% CI 4,773  –  53,855), berpengaruh terhadap kejadian kanker serviks. Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian kanker serviks dengan jumlah paritas > 3.  Kesimpulan Jumlah paritas memiliki hubungan dengan terjadinya kanker serviks.  Kata Kunci : kanker serviks, jumlah paritas, case control
EFEK LARVISIDA RESIDU MINYAK ATSIRI BUNGACENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP LARVA INSTAR III NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM Ninda Devita; Siti Isti’anah
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang  Pemberantasan vektor secara alami adalah salah satu cara pengendalian demam berdarah dengue. Minyak atsiri bunga cengkeh diketahui memiliki efek larvisida.Syarat larvisida yang baik adalah memiliki persistensi yang cukup lama.   Tujuan Mengetahui efek larvisida residu minyak atsiri bunga cengkeh  (Syzygium aromaticum L.) terhadap larva instar III nyamuk Ae. Aegypti.  Metode Penelitian ini bersifat eksperimental  laboratorium dengan rancangan randomized post test only control group design. Larva dibagi menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 25 ekor larva dengan  konsentrasi 0,03% v/v, 0,3% v/v, 3% v/v, dan kontrol. Pengukuran mortalitas dilakukan setelah 48 jam perlakuan,setelah satu minggu, larva baru dimasukkan kemudian diamati mortalitasnya. Hal ini dilakukan pada minggu ke I,II,III dan IV.   Hasil Residu minyak atsiri bunga cengkeh dengan konsentrasi 0,03% v/v memiliki efek larvisida sebesar 91,33%  pada minggu I,  sebesar 82,67%  pada minggu II,  sebesar 37,33%    pada minggu III, dan  sebesar 14%  pada minggu ke IV. Sedangkan pada residu minyak atsiri bunga cengkeh  konsentrasi 0,3% v/v dan 3% v/v memiliki efek larvisida  terhadap larva instar III nyamuk Ae.aegyptisebesar 100% pada minggu I, II, III, dan IV.   Kesimpulan Residu minyak atsiri bunga cengkeh memiliki efek larvasida.  Kata Kunci : residu minyak atsiri, Syzygium aromaticum L., Aedes aegypti, larvasida
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN MLANGI NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Ulya Diana Hilma; Lutfi Ghazali
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:  Pesantren merupakan salah satu tempat yang memiliki faktor risiko tinggi untuk terjadinya penyakit skabies.  Prevalensi skabies  yang  masih tinggi  dapat dipengaruhi faktor risiko seperti rendahnya tingkat ekonomi, higiene yang buruk, hunian padat, promiskuitas seksual, tingkat pengetahuan, usia dan kontak dengan penderita.   Tujuan:  Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, frekuensi kontak tidak langsung, tingkat higienitas dan kepadatan hunian dengan kejadian skabies.  Metode:  Penelitian ini  bersifat  noneksperimental dengan desain potong lintang.  Sampel  diambil dengan teknik total sampling dengan jumlah 53 responden. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan uji alternatif Fisher (p<0,05; CI 95%) serta Analisis Regresi Logistik.  Hasil:  Hasil penelitian didapatkan 29 (54,7%) responden terdiagnosis skabies dan 24 (45,3%) tidak terdiagnosis skabies. Tingkat pengetahuan memiliki hubungan terhadap kejadian skabies dengan  p=0,038; RP 4,261 (CI 0,684-26,543). Frekuensi kontak tidak langsung berhubungan terhadap kejadian skabies dengan  p=0,008; RP 1,917 (CI 1,205-3,049). Tingkat higienitas tidak memiliki hubungan terhadap kejadian skabies dengan  p=0,4; RP 1,247 (CI 0,732-2,123). Kepadatan hunian tidak memiliki hubungan dengan kejadian skabies.  Simpulan:  Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan frekuensi kontak tidak langsung terhadap kejadian skabies, tetapi  tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat higienitas dan kepadatan hunian dengan kejadian skabies.  Kata Kunci: Skabies, tingkat pengetahuan, frekuensi kontak tidak langsung, tingkat    higienitas, kepadatan hunian, pondok pesantren.
In Situ Hybridization PADA KANKER PAYUDARA Ni Putu Diah Witari
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 3, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesulitan yang dijumpai pada penanganan kanker payudara adalah terjadinya kekambuhan atau relaps.  Deteksi status HER2 pada pasien merupakan salah satu upaya untuk mendeteksi terjadinya relaps dan juga untuk menentukan jenis terapi yang ada diberikan. Ekspresi protein HER2 dapat dideteksi dengan  immunohistochemistry  (IHC),  sedangkan mutasi  gen  HER2  dapat dideteksi dengan  teknik in situ hybridization baik berupa fluorescence in situ hybridization  (FISH) ataupun  chromogenic  in situ hybridization (CISH). Metode yang digunakan antara penggunaan CISH maupun FISH serupa. Hal yang membedakan antara keduanya adalah  pada CISH  pewarnaannya  bersifat permanen dan terdapat gambaran back-ground. Kelebihan lain yang diperoleh pada aplikasi CISH adalah reaksi peroksidase yang terjadi dapat divisualisasikan pada mikroskop cahaya.   Kata kunci: kanker payudara, HER2, in situ hybridization, CISH, FISH

Page 1 of 1 | Total Record : 7